Kamis, 25 Februari 2016

Tips Keselamatan Untuk Para Pendaki Pemula

          Mendaki memiliki rasa tersendiri bagi penikmatnya. Terutama yang senang akan keindahan alam di ketinggian beribu meter di atas permukaan laut (Mdpl). Apalagi sekarang-sekarang ini mendaki menjadi trend dikalangan remaja. Salah satu faktornya mungkin karena ikut-ikutan yang ada di film-film atau mau diliat kekinian. Ada hal-hal penting yang harus diperhatikan ketika pendakian, terutama kesalamatan diri sendiri. Keselamatan dalam menapaki kaki di alam liar mesti, kudu, dan harus diperhatikan. Namanya juga berkunjung di alam bebas.


          Pengalaman saya ketika mendaki banyak orang yang kurang memperhatikan keselamatan dirinya. Beberapa pendaki dadakan sering saya temui, seperti pemakaian alas kaki yang kurang tepat, pakaian yang kurang pantas, dan banyak hal lainnya. Dari hal itu saya akan berbagi pengalaman saya untuk para pendaki pemula agar bisa menjaga keselamatan diri.


Hal-hal yang harus dipersiapkan untuk mendaki, dan menjaga keselamatan diri:
Pertama, siapkan dan ketahui kondisi fisik diri sendiri.
(Kalau gak memungkinkan untuk mendaki alangkah baiknya gak usah ikut. Jangan cuma gara-gara mau jadi kekinian/ ikut-ikutan yang ada di tv/ mau dibilang trendy jadi mengabaikan keselamatan diri sendiri. Inget hidup cuma sekali).


Kedua, alangkah baiknya untuk pemanasan terlebih dahulu, dan memulai pendakian dengan ketinggian yang sedang-sedang saja.
(Asal kalian tau, saya pertama kali ngedaki di ketinggian 3.019 Mdpl, sewaktu ngedaki gak berasa apa-apa. Nah, pas pulang dan keesokkan harinya betisnya sakit minta ampun. Tiga hari harus menahan sakit, mau salat dan jalan aja tegang banget, udah kaya robot karena kurang pemanasan sebelum ngedaki).


Ketiga, bawa tas gunung (day pack atau cerrie), jangan tas yang nyusahin diri sendiri.
(Isi tasnya jangan keberatan apalagi nyusahin kita sendiri. Cukup bawa salinan 1 kalau gak 2, obat-obatan pribadi, perlengakapan salat, mandi, dan makan, bawa jaket yang agak tebel supaya gak kedingin dan kena hypotermia, bawa jas ujan, head lamp, kompas, sleeping bag (SB), priwitan, dan bawa makanan serta bahan makanan seperlunya aja).


Keempat, berpakaian selayaknya pendaki
(pakailah, sendal atau sepatu khusus mendaki supaya gak cidera pas pendakian, usahakan pakai celana panjang khusus ngedaki atau yang tidak menyusahkan diri sendiri supaya terlindungi dari luka-luka yang gak diinginkan)


Kelima, selalu patuhi aturan atau nasehat penduduk sekitar, jaga ucapan dan bertindak sopan.
(Sedikit cerita soal melanggar omongan penduduk, terjadi sama ayahku sendiri semasa beliau masih muda ngedaki Mt. Merapi Bukit Tinggi. Namanya anak muda suka jail, ayahku dan temen-temannya ngambil sayuran dan buah-buahan yang ditanam penduduk sekitar. Awalnya dilarang tapi ucapan penduduk gak dihiraukan sama beliau dan temannya. Akhirnya, kelompok ayahku bukannya sampe di puncak malah nyasar ke ujung jurang. Sadar akan perbuatan mereka, atas nasehat yang dikasih gurunya untuk membuang apa yang udah diambil, dan mereka buang semua, akhirnya sampe juga di puncak dan pulanng dengan selamat. Dari hal itu Bokap selalu bilang setiap mau mendaki, jangan dilanggar nasehat/ aturan yang ada di sana).

Keenam, selalu berdoa sebelum berangkat mendaki, dan enjoy your adventure.



"Para Pendaki Bukan Orang yang Gak Jelas , Tetapi Orang Berkelas yang Punya Hobi Berkualitas".


kalian juga bisa baca link ini :

https://simplyindonesia.wordpress.com/2014/09/30/tips-mendaki-gunung-untuk-pemula/

http://www.pecintaalam.net/8-tips-pendaki-pemula/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar