Ahmad Ashif Shofiyullah |
Chingkung,
Terbebas Biaya Kuliah
Beasiswa sering sekali menjadi sarana orang-orang yang
memiliki semangat belajar tinggi dan tekad kuat untuk menuruskan ke jenjang
yang lebih tinggi. Berbagai macam cara dilakukan untuk mendapatkan keringan
dalam bentuk beasiswa. Banyak sekali beasiswa dikhususkan untuk pendidikan dari
kalangan Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (Universitas).
Universitas di Indonesia maupun di luara negeri sering
mengadakan pembebasan biaya bagi mahasiswa atau mahasiswi yang kurang mampu.
Salah satunya beasiswa Chingkung, pembebasan biaya perkuliahan selama delapan
semester ini diperoleh dari sumbangan sebagian harta yang dimiliki Master
Chingkung. Chingkung seorang tokoh agama Budha yang dermawan, memilih membagikan
hartanya membantu mahasiswa-mahasiswa muslim. Salah satu universitas yang
mendapat dana beasiswa Master Chingkung, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta). Terpilihnya UIN Jakarta sebagai penerima
beasiswa yang dikhususkan untuk pembebasan pembiayaan semester mahasiswa atau
mahasiswi Fakultas Usulludin selama empat tahun sangat diminati.
Ahmad Ashif Shofiyullah salah satu penerima beasiswa Chingkung
Jurusan Perbandingan Agama, mendapat informasi beasiswa dari temannya. Semangat
untuk mendapatkan beasiswa dari Master Chingkung membuat laki-laki berkacamata
ini mencari informasi persyaratan mendapatkan bebas biaya kuliah. Berbagai tes
dijalani, mulai ujian lisan dan tulis. Beberapa tahap seleksi seperti hafalan
bacaan salat, surat-surat pendek, baca alquran, menjawab soal Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris dan Bahasa Arab ia lakukan.
Rasa semangat dan kegigihan untuk mendapatkan beasiswa, membuahkan
hasil yang bagus. Serangkaian tes yang dilakukan laki-laki kelahiran Cirebon 1
Januari 1984 berhasil dilalui dan terdaftar menjadi salah satu penerima
beasiswa Chingkung. Anak pertama dari delapan bersaudara ini mengungkapkan, “Saya
senang mendapatkan beasiswa Chingkung, karena manfaat buat saya mendapatkan
beasiswa tersebut dapat meringankan ekonomi kedua orang tua walau sekedar bebas
dari pembiayaan kuliah selama delapan semester saya bersyukur alhamdulilah”,
ungkapnya.
Ashif panggilan akrab, anak dari Bapak Abdul Wahid Yasin
(Wiraswasta) dan Ibu Nurhasanah (Ibu Rumah Tangga) mendapatkan beasiswa dari 2010
ketika berstatus mahasiswa baru (semeter awal). Biaya didapat dari beasiswa
tidak dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari, Mahasiswa berkulit hitam manis dan
memiliki alamat twitter @ahmedatjeep dan email ahmedashifshofiyullah@gmail.com
menjelaskan “Uang beasiswa yang saya terima tidak langsung dikasihkan kepada
saya, bukan pula termasuk biaya sehari-hari selama saya kuliah. Uang beasiswa dari
Chingkung langsung diberikan kepada pihak administrasi Fakultas Usulludin untuk
biaya kuliah tiap semesternya. Saya tidak tahu berapa uang yang didapatkan dari
beasiswa tersebut, yang saya tahu setelah mendapat beasiswa saya disuruh
mengisi formulir dan tanda tangan di atas materai dengan tulisan “Bebas biaya kuliah selama delapan semester, jika lebih dari delapan semester biaya kuliah
ditanggung sendiri” dan selama perkuliahan yang saya jalani, saya tidak
mengurus administrasi atau validasi. Saya hanya mengisi mata kuliah saja (KRS)”.
Jelasnya dengan lugas.
Mahasiswa yang memiliki riwayat pendidikan SDN Kaliwulu
III Cirebon, MTs Negeri II Cirebon, MA Hidayatul Mubtadien Liboyo Kediri dan tidak
hanya menuntut ilmu, akan tetapi selang waktu bekerja untuk memenuhi kehidupan
sehari-hari selama berkuliah ini berharap, “Beasiswa harus tetap disinergikan
dengan program-program akademik, dan kalau bisa beasiswa Chingkung jangan
berhenti di angkatan 2010 saja, tapi diteruskan untuk angkatan selanjutnya”.
Ungkapnya dengan penuh harapan. Lelaki yang bertempat tinggal di Jalan Nyi Gede
Cangkring 65 Telaragung Kaliwulu, Plered, Cirebon memberi kesan, pesan dan
kritikan, “Beasiswa yang diberikan oleh Master Chingkung, membagikan sebagian
hartanya untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu sangatlah bagus dan
perbuatan yang mulia sekali. Saya berpesan janganlah beasiswa Chingkung
berhenti hanya diangkatan saya saja, akan tetapi lanjutkan untuk
angkatan-angkatan mahasiswa Fakultas Usulludin berikutnya, dan kritikan saya
transparasi lebih dikedepankan. Beasiswa yang diberikan dari Master Chingkung
kepada para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tersebut haruslah lebih terbuka
dalam prosedur pembagiaannya.” jawabnya dengan tertawa kecil mengakhiri
wawancara.