Selasa, 18 Maret 2014

Beasiswa Vs Mahasiswa 3

Ahmad Ashif Shofiyullah


Chingkung, Terbebas Biaya Kuliah

            Beasiswa sering sekali menjadi sarana orang-orang yang memiliki semangat belajar tinggi dan tekad kuat untuk menuruskan ke jenjang yang lebih tinggi. Berbagai macam cara dilakukan untuk mendapatkan keringan dalam bentuk beasiswa. Banyak sekali beasiswa dikhususkan untuk pendidikan dari kalangan Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (Universitas).
            Universitas di Indonesia maupun di luara negeri sering mengadakan pembebasan biaya bagi mahasiswa atau mahasiswi yang kurang mampu. Salah satunya beasiswa Chingkung, pembebasan biaya perkuliahan selama delapan semester ini diperoleh dari sumbangan sebagian harta yang dimiliki Master Chingkung. Chingkung seorang tokoh agama Budha yang dermawan, memilih membagikan hartanya membantu mahasiswa-mahasiswa muslim. Salah satu universitas yang mendapat dana beasiswa Master Chingkung, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta). Terpilihnya UIN Jakarta sebagai penerima beasiswa yang dikhususkan untuk pembebasan pembiayaan semester mahasiswa atau mahasiswi Fakultas Usulludin selama empat tahun sangat diminati.
            Ahmad Ashif Shofiyullah salah satu penerima beasiswa Chingkung Jurusan Perbandingan Agama, mendapat informasi beasiswa dari temannya. Semangat untuk mendapatkan beasiswa dari Master Chingkung membuat laki-laki berkacamata ini mencari informasi persyaratan mendapatkan bebas biaya kuliah. Berbagai tes dijalani, mulai ujian lisan dan tulis. Beberapa tahap seleksi seperti hafalan bacaan salat, surat-surat pendek, baca alquran, menjawab soal Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab ia lakukan.
            Rasa semangat dan kegigihan untuk mendapatkan beasiswa, membuahkan hasil yang bagus. Serangkaian tes yang dilakukan laki-laki kelahiran Cirebon 1 Januari 1984 berhasil dilalui dan terdaftar menjadi salah satu penerima beasiswa Chingkung. Anak pertama dari delapan bersaudara ini mengungkapkan, “Saya senang mendapatkan beasiswa Chingkung, karena manfaat buat saya mendapatkan beasiswa tersebut dapat meringankan ekonomi kedua orang tua walau sekedar bebas dari pembiayaan kuliah selama delapan semester saya bersyukur alhamdulilah”, ungkapnya.
            Ashif panggilan akrab, anak dari Bapak Abdul Wahid Yasin (Wiraswasta) dan Ibu Nurhasanah (Ibu Rumah Tangga) mendapatkan beasiswa dari 2010 ketika berstatus mahasiswa baru (semeter awal). Biaya didapat dari beasiswa tidak dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari, Mahasiswa berkulit hitam manis dan memiliki alamat twitter @ahmedatjeep dan email ahmedashifshofiyullah@gmail.com menjelaskan “Uang beasiswa yang saya terima tidak langsung dikasihkan kepada saya, bukan pula termasuk biaya sehari-hari selama saya kuliah. Uang beasiswa dari Chingkung langsung diberikan kepada pihak administrasi Fakultas Usulludin untuk biaya kuliah tiap semesternya. Saya tidak tahu berapa uang yang didapatkan dari beasiswa tersebut, yang saya tahu setelah mendapat beasiswa saya disuruh mengisi formulir dan tanda tangan di atas materai dengan tulisan “Bebas biaya kuliah selama delapan semester,  jika lebih dari delapan semester biaya kuliah ditanggung sendiri” dan selama perkuliahan yang saya jalani, saya tidak mengurus administrasi atau validasi. Saya hanya mengisi mata kuliah saja (KRS)”. Jelasnya dengan lugas.
            Mahasiswa yang memiliki riwayat pendidikan SDN Kaliwulu III Cirebon, MTs Negeri II Cirebon, MA Hidayatul Mubtadien Liboyo Kediri dan tidak hanya menuntut ilmu, akan tetapi selang waktu bekerja untuk memenuhi kehidupan sehari-hari selama berkuliah ini berharap, “Beasiswa harus tetap disinergikan dengan program-program akademik, dan kalau bisa beasiswa Chingkung jangan berhenti di angkatan 2010 saja, tapi diteruskan untuk angkatan selanjutnya”. Ungkapnya dengan penuh harapan. Lelaki yang bertempat tinggal di Jalan Nyi Gede Cangkring 65 Telaragung Kaliwulu, Plered, Cirebon memberi kesan, pesan dan kritikan, “Beasiswa yang diberikan oleh Master Chingkung, membagikan sebagian hartanya untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu sangatlah bagus dan perbuatan yang mulia sekali. Saya berpesan janganlah beasiswa Chingkung berhenti hanya diangkatan saya saja, akan tetapi lanjutkan untuk angkatan-angkatan mahasiswa Fakultas Usulludin berikutnya, dan kritikan saya transparasi lebih dikedepankan. Beasiswa yang diberikan dari Master Chingkung kepada para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tersebut haruslah lebih terbuka dalam prosedur pembagiaannya.” jawabnya dengan tertawa kecil mengakhiri wawancara.