Minggu, 02 Februari 2014

Indahnya Hidup, Diri Sendiri yang Membuatnya

        Hidup memang sementara, karena setiap mahluk hidup pasti akan meninggalkan dunia. Segala sesuatu yang kita lakukan di dunia pasti ada hikmahnya, jangan bosan untuk berbuat baik kepada mahluk hidup lainnya. Janganlah sesekali berbuat kejam kepada sesama mahluk ciptaan-Nya, dalam buku "Hadist Shahih  Al- Jamius Shahih", karya: Hussein Bahreisj. Salah satu hadis diriwayatkan oleh H.R Muslim yang memiliki arti, "Antara seseorang (hamba) dengan surganya ada tujuh macam rintangan (jalan kesulitan). Rintangan yang paling ringan yaitu kematian, sedangkan yang paling sukar yaitu ketika berdiri (berhenti) dihadapan Allah SWT pada saat orang-orang yang tersiksa (di dunia) meminta pertanggung jawab tehadap mereka yang telah memberikan kekejaman baginya (pada hari kiamat)". Hadis di atas sangat jelas, bahwa setiap perbuatan yang diri kita lakukan ada pertanggungjawabannya walau tidak terjadi di dunia pasti akan terjadi di akhirat nanti.
         Janganlah suka berbuat kejam sesama mahluk hidup, jangan pula berbuat kejam dijadikan hobi ketika napas masih berhembus. Hindarkan perilaku kejam dalam diri, alangkah indahnya jika kita selalu berbuat baik pada sesama walau terkadang tak semua niat yang kita lakukan dianggap baik pula oleh orang lain. Banyak sekali orang yang berniat baik dikatakan, "Ah, dia mah baik cuma buat cari muka aja di depan temen-temen", atau hanya sekedar memanfaatkan kebaikan orang, "Eh, tuh orang baik banget sama gue, gue manfaatin dia  aja ah". atau seseorang sering beranggapan orang berbuat baik karena minta imbalan, "Eh, loe berbuat baik sama gue karena mau dibeliin bakso doang kan!". Ketika hal itu terjadi ketika kita tulus membantu orang atau berbuat baik (beribadah) karena Allah, jangan sakit hati biarkan saja mereka berbicara seperti itu. Alangkah baiknya kalau ada yang meremekah kita, itu menjadi motivasi untuk lebih semangat berbuat baik dengan sesama.
        Niat yang baik ditulis satu kebaikan. Sebuah hadis yang tertulis dalam buku "Hadist Shahih Al- Jamius Shahih", karya: Hussein Bahreisj. Hadis diriwayatkan oleh H.R  Bukhari - Muslim yang memiliki arti, "Allah berfirman: Jika kita bermaksud hamba-Ku dengan satu kebaikan dan tidak dikerjakannya, maka Aku tetapkan baginya sebagai satu kebaikan dan jika dikerjakannya maka Aku tulis (tetapkan) dengan sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali, dan jika bermaksud untuk melakukan keburukan dan tidak dikerjakannya maka Aku tidak menetapkan baginya satu keburukan. Maka jika dia mengerjakan keburukan itu maka Aku tetapkan baginya dengan satu keburukan". Sudah jelas diterangkan langsung oleh Allah swt dalam hadis, janganlah bosen untuk selalu berbuat baik, mengingatkan seseorang pada kebaikan dan mengindar untuk berbuat kejam.
          Jika kita sering berbuat baik dengan sesama maka orang-orang akan kenal sebagai orang baik karena sering berbuat kebaikan, sebaliknya jika kita selalu membuat orang lain sengsara atau berbuat kejam maka orang akan memandang kita sebagai orang kejam/ jahat orang akan benci kepada kita. Kebaikan akan mempermudah kita bersahabat, mencari pengalaman, bersosialisasi, berkomunikasi, dan segala sesuatu yang ingin kita lakukan di bumi, tapi jika kita memiliki sifat kejam dan tidak baik kepada orang lain orang-orang akan segan bahkan cenderung menjauhi kita. Manusia hidup bersosialisasi dengan sesamannya, jangan bosan untuk selalu berbuat baik untuk diri sendiri dan mahluk hidup lainnya. Hidup itu sekali di dunia, hiduplah yang berarti untuk sesama.


                           (: Indahnya Hidup Diri Sendirilah yang Membuatnya :)



                                                                                                  Bekasi, 03022014. 3:06
         
         
        

         


Tidak ada komentar:

Posting Komentar