Perusahaan Gas Negara mempermudah penyaluran gas bagi pelanggannya. Selain mempermudah penyaluran, PGN mendukung keandalan pasokan gas bumi di wilayah Barat dan Tengah Indonesia. Maka, PGN (Perusahaan Gas Negara) FSRU (Floating Storage and Regasification Unit) lampung siap mendukung proyek listrik 35.000 MW.
Sekretaris Perusahaan
PGN Heri Yusup mengatakan, "FSRU Lampung siap untuk mendukung proyek listrik 35.000 megawatt
(MW) yang digagas Presiden Joko Widodo, utamanya yang berada di Jawa
bagian Barat dan Sumatera Bagian Selatan,"ungkapnya.
FSRU Lampung adalah sebuah terminal terapung yang di dalamnya dilengkapi
dengan fasilitas untuk menampung LNG dan fasilitas untuk mengubah LNG
menjadi gas (regasifikasi). FSRU Lampung berperan sebagai terminal
penerima LNG (gas bumi cair) dan memiliki fasilitas regasifikasi
(mengubah gas bumi cair ke dalam bentuk cair ke gas). FSRU Lampung
memiliki kapasitas penampung LNG 170.000 m3 dan kemampuan regasifikasi
240 MMSCFD (juta kaki kubik per hari). FSRU Lampung terletak di lepas
pantai, yang berjarak sekitar 21 km dari Labuhan Maringgai, Lampung.
Proyek listrik 35.000 yang akan dibagun sekitar 13.432 MW, pembangkitlistriknya akan menggunakan bahan bakar gas. Bahan bakar gas yang digunakan sekitar 1.009 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang akan dibagun beberapa diantaranya adalah, PLTGU Jawa 1 1.600 MW, PLTGU Jawa-Bali 3 Peaker 500 MW, PLTGU Muara Karang (peaker) 500 MW, PLTGU Jawa 2 (Tanjung Priok) 800 MW, PLTMG Belitung V 30 MW, PLTMG Bangka Peaker 100 MW, dan PLTMG Tanjung Pinang II 30 MW. FSRU Lampung, tahun ini akan menyalurkan1,1 juta meter kubik LNG yang berasal dari Kilang LNG Tangguh Papua, dan diterima secara bertahap, mulai April hingga akhir tahun.
Sumber:
Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel Si-Nergi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar