Kamis, 03 Maret 2016

Sekilas Mengenal Energi Thorium sebagai Energi Alternatif

        Energi Alternatif, energi yang dapat menggantikan bahan bakar konvensional tanpa adanya akibat, yang akan dijadikan energi alternatif di Indonesia salah satunya, Thorium. Thorium suatu logam bernomor atom 90 dengan massa atom 232,04g mol, dan memiliki massa jenis: 11,72 g.cm-3 pada 20°C. Thorium ditemukan oleh Jöns Jacob Berzelius, ahli kimia Swedia, pada tahun 1828. Ia ditemukan dalam sampel mineral yang diberikan Pendeta Memiliki Morten Thrane Esmark kepada ahli kimia Swedia, yang menduga bahwa itu berisi zat yang tidak diketahui. Nama unsur thorium diambil dari "Thor" nama Dewa Petir bangsa Viking atau Norseman.

          Thorium merupakan sumber energi yang dapat digunakan sebagai bahan bakar nuklir meskipun tidak bersifat fisil. Dalam penggunaan thorium sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir menjadi pertimbangan diseluruh dunia, bahkan akan dijadikan energi alternatif di Indonesia. Penggunaannya sebagai bahan bakar nuklir lebih murah, lebih ramah lingkungan dan lebih aman. 

       Bahan bakar thorium lebih ramah lingkungan karena mengurangi emisi gas CO2 dari sektor energi listrik. Limbah yang dihasilkan Thorium 90% lebih sedikit dibanding uranium, dan hanya membutuhkan sekitar 200 tahun untuk menyimpan limbahnya, dibanding uranium yang membutuhkan waktu 10.000 tahun. Thorium memiliki neutron-yield yang tinggi per neutron yang diserap. Jika ada masalah, dapat dimatikan segera dan reaktor akan mendingin dengan sendirinya. Pelelehan dihindari dengan tidak melakukan apa-apa. Maka dari itu, thorium akan dipertimbangkan menjadi energi alternatif.





Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel  Si-Nergi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar