Kamis, 10 Maret 2016

Yuk, Mengenal Lebih Dekat Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PGN

       Hendi Prio Santoso, resmi menjadi Direktur Utama PGN (Perusahaan Gas Negara) menggantikan Galaila Karen Agustiawan. Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso banyak masyarakat umum yang belum akrab mendengar namanya. Walau banyak masyarakat yang belum tahu Direktur Utama PGN saat ini, tapi sosok Hendi Prio Santoso dikenal sekali dikalangan pemerintahan. Prestasi yang bagus dibuktikan dengan keberhasilannya membawa PT. PGN membukukan laba bersih tahun 2011 sebesar Rp. 5,93 Triliun, menjadikan namanya dikenal dikalangan pemerintahan.

Yuk, Mengenal Lebih Dekat Hendi Prio Santoso,

        Jakarta, 5 Februari 1967 Hendi Prio Santoso dilahirkan. Berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), ia menyelesaikan pendidikan di bidang keuangan dan ekonomi dari University of Texas Austin –USA. Mengawali karir di Bank Niaga (1990-1991) dan dilanjutkan di Citibank NA, Indonesia (1991-1996). Pada tahun 1996 ditunjuk menjadi Vice President PT Perdana Multi Finance, kemudian sebagai direktur pengembangan PT Perdana Inti Investama (1996-1998). Pada tahun 1998-2001 menjabat sebagai Associate Director di PT Bahana Securities, yang kemudian menjabat sebagai direktur PT Anugra Cipte Investama (2001-2004).

       Sebelum bergabung dengan Perseroan, Hendi Prio menjabat sebagai Direktur Investment Banking di PT JP Morgan Securities Indonesia 2004-2007. Pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak 31 Mei 2007. Ia berencana untuk membangun infrastruktur ke seluruh wilayah dengan membuat seperti jalur atau jalan tol bagi gas dari ujung Sumatera sampai Bali lewat pipa. Ia juga bekerja sama dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi, untuk menangani masalah Bahan Bakar Gas (BBG) bus TransJakarta.

     Hendi Prio Santoso Direktur Utama PGN menyatakan, bahwa perusahaan BUMN yang dipimpinnya tengah fokus membangun infrastruktur gas bagi sektor transportasi, industri maupun pembangkit listrik (independent power plant). Menurutnya untuk mewujudkan pembagunan infrastuktur gas, yang dibutuhkan adalah, pertama, butuh visi jangka panjang dan disiplin tinggi untuk menyisihkan sebagian dari pendapatan sekarang untuk kepentingan pengembangan dalam jangka panjang. Pemanfaatan teknologi harus terus dikembangkan agar lebih efisien dan lebih murah. Kedua, perlu keberanian mengambil resiko karena tidak ada yang menjamin pasokan gas dari produsen sesuai dengan kontrak.


Sumber:

http://www.jakartasatu.com/2014/08/hendi-prio-santoso-dirut-pgn-dinilai-paling-bersih-cocok-jadi-dirut-pertamina/

http://bagaskaraputrawardana.blogspot.co.id/2015/05/kepemimpinan.html


Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel Si-Nergi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar